Pengertian Historiografi


PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Dalam proses penulisan suatu karya sejarah terdapat tahapan metodologi penelitian yang dipergunakan dikalangan sejarawan yaitu “historiografi”. Historiografi adalah tahap terakhir dalam metodologi penelitian sejarah yang harus dilakukan oleh seorang sejarawan untuk menghasilkan sebuah karya yang mendekati kejadian yang sebenarnya,walaupun terkadang dalam sebuah historiografi terdapat faktor subjektivitas dari sejarawan yang menulisnya.
Menurut sebagian besar sejarawan,historiografi dapat dibagi menjadi tiga yaitu :historiografi  tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern Indonesiasentris, sedangkan dalam gaya penulisan historiografi Indonesiasentris terdapat dua aliran besar yang mempengaruhi gaya penulisan  sejarah yaitu Mazhab Bulaksumur dan Mazhab Politik.
Namun sangat terlalu jauh dan luas jika kami harus mengkaji dan membahas sampai kesana, mengingat ini merupakan pertemuan materi pertama yang akan kita bahas dalam Mata Kuliah Historiografi ini, sehingga berkenaan dengan itu yang akan kami bahas didalam makalah ini yaitu tentang Definisi dan Ruang Lingkup Kajian Historiografi.


 PEMBAHASAN

A.    Pengertian Historiografi
1.      Pengertian secara Etimologi.
            Secara bahasa, Historiografi berasal dari bahasa sangsakerta yang terdiri dari 2 kata yaitu history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi atau penulisan. [1]
2.      Pengertian secara Terminologi.
Secara umum, Historiografi adalah sebuah tahapan terakhir  dalam sebuah metodologi penelitian sejarah, setelah terlebih dahulu melakukan tahapan heuristik, kritik,verifikasi, dan intrepretasi yang dilakukan oleh seorang sejarawan agar menghasilkan sebuah karya sejarah dapat berupa buku , film, diorama,dll . Pada tahapan ini tidak dapat dihindari adanya faktor subjektivitas, menurut Dr. Sugeng Priyadi, M. Hum, dalam bukuya yang berjudul  Metode Penelitian Pendidikan Sejarah yang dimaksud subjektivitas adalah : “Suatu hal yang selalu ada dalam intrerpretasi ,yang dipengaruhi oleh sikap berat sebelah pribadi, prasangka kelompok, teori-teori interpretasi yang bertentangan dan konflik-konflik filsafat.[2]
Subjektivitas menurut Andre Bagus Irsanto dalam makalahnya yang berjudul MENDEKONSTRUKSI HISTORIOGRAFI BUKU TEKS SMP DAN SMA PADA MASA ORDE BARU adalah “sebuah pandangan baik dari hasil interpretasi sejarawan itu sendiri maupun karena adanya permintaan dari penguasa yang sedang berkuasa saat itu, biasanya hal tersebut dilakukan untuk melanggengkan kekuasaan dan menyingkirkan orang-orang yang berbeda ideologi dengan penguasa dan tidak setuju   akan kebijakan penguasa  yang saat itu sangat dekat dengan fihak asing.” Idealnya dalam penulisan sejarah haruslah se-objektif mungkin. Menurut Haryono dalam bukunya yang berjudul Mempelajari Sejarah Secara Efektif yang dimaksud dengan objektivitas adalah : “Objektivitas dalam praktek  merupakan kemampuan menghadapi pelbagi fakta, terlepas dari apa anda menyukai atau tidak.[3]
Setelah dipaparkan definisi historiografi secara umum,berikut ini saya paparkan beberapa definisi  historiografi dari para sejarawan :
Menurut Prof Dr Ismaun M.Pd:  Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada masalalu yang disebutsejarah”. [4]
Menurut Prof  Dr Helius Sjamsudin M.A,“Historiografi adalah: “Suatu Sintesis yang dihasilkan oleh sejarawan  dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh.[5]
Menurut Drs Sugiyanto, M Hum Historiogarfi adalah“Historiografi  merupakan puncak kegiatan penelitian sejarah setelah memilih subjek yang diminati dalam penelitian sejarah, kemudian mencari sumber-sumber dan menafsirkan informasi yang terkandung di dalamnya”.
Menurut Drs Haryono, M.Pd, Historiogarfi adalah “Historiografi merupakan suatu kisah masa lampau yang direkontruksi oleh sejarawan berdasarkan fakta yang ada.’’ [6]
Menurut Prof A Daliman, M.Pd Historiogarfi adalah “ Penulisan sejarah ( historiografi)menjadi sarana mengkomunikasikan  hasil-hasil penelitian yang diungkapkan ,diuji ( verifikasi) dan diinterpretasi” [7]
Menurut  Abdurahaman Hamid dan Muhammad Saleh Majid Historiogarafi adalah  Berbagai peryataan mengenai masa silam yang telah  disintesiskan selanjutnya ditulis dalam kisah sejarah” [8]
Menurut  Soedjatmoko et all   Historiografi adalah “ Historiografi atau penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak dari kegiatan penelitian oleh  sejarawan. Dalam metodologi sejarah ,historiografi merupakan bagian terakhirnya.Langkah terakhir,tetapi langkah tersebut adalah langkah terberat .’’ [9]
 Menurut  Susanto Zuhdi  Historiografi adalah “Ada dua pengertian mengenai historiografi yaitu pertama langkah terakhir dalam metode sejarah atau penulisan sejarah dan kedua tinjauan atas hasil karya tulis sejarah” [10]
Dari beberapa definisi  yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa historiografi adalah tahapan yang terakhir dan yang paling berat dari  sebuah rekonstruksi suatu peristiwa sejarah  yang terjadi pada masa lampau  yang dilakukan oleh sejarawan setelah terlebih dahulu melakukan tahapan  heuristik, kritik,verifikasi dan interpretasi  berdasarkan  data dan fakta yang ditemukan di lapangan agar menjadi sebuah kisah yang selaras  dengan apa yang terjadi sebenarnya pada masa lampau dan harus menghindari subjektivitas.
Historiografi atau Penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarawan. Dalam metologi sejarah, Historiografi merupakan bagian terakhirnya. Langkah terakhir, tetapi langkah terberat karena di dalam bidang ini letak tuntutan terberat bagi sejarah untuk membuktikan legitimasi dirinya sebagai suatu bentuk disiplin ilmiah.[11]
Dalam menulis sejarah seorang sejarawan menulis apa yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami oleh seseorang atau narasumbernya.  Takhanya itu saja tapi seorang sejarawan juga harus memperhatikan hal yang penting yang akan diungkapkan seperti apa, siapa, kapan, dimana, dan bagai mana sesuatu yang telah terjadi. Jika salah satu dari itu  tidak diperhatikan sejarawan maka sejarah yang akan dibahas akan sulit diungkapkan.  
Dengan adanya hal yang harus diperhatikan dan dihindari oleh sejarawan, maka sejarawan tersebut menghasilkan penulisan sejarah atau yang biasa disebut dengan historiografi.
Sehingga historiografi, selanjutnya langkah-langkah metodologis yang dikerjakan oleh sejarawan, pada umumnya, dapat diterima dengan memiliki validaritas
Banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi pada penulisan sejarah atau histioriografi, bagi studi sejarah sebagai ilmu, masalah mengatasi subjektivitas merupakan masalah strategis. Penyelesaian masalah ini akan menentukan bobot ilmiah langkah-langkah metodologis selanjutnya yang diragukan memiliki objektivitas sebagail inti dari suatu ilmu, terkhusus historiografi.
  1. Ruang Lingkup Kajian Historiografi
pokok pembahasan ini adalah berkisar tentang sejarah dari penulisan sejarah, atau bisa dipahami, dalam konteks yang praktis, mempelajari bagaimana manusia menuliskan sejarahnya dari periode tertentu. Hampir dalam setiap zaman, terdapat segolongan manusia yang mengkhususkan diri mencatat pelbagai peristiwa dari masa lalu. Mulai dari munculnya suatu peradaban, perkembangan, hingga masa kehancuran. Seperti contoh dalam sejarah kerajaan, mulai dari jatuh bangunnya kerajaan, peperangan, wabah penyakit, silsilah dan lain sebagainya termaktub dalam penulisan sejarah. [12]
Historiografi juga menelaah seputar bagaimana karya itu bisa ditulis serta sebab-sebab yang melatarbelakangi penulisan tersebut. Untuk itu, selanjutnya, sejarawan diharapkan mengetahui secara holistik (menyeluruh) mengenai keadaan sosio-politik dan budaya yang mendasari suatu penulisan sejarah. Baik periode tradisional, kolonial serta modern tentu mempunyai karakteristik yang saling berbeda. Nah,karakteristik ini juga menjadi perhatian dari studi historiografi.


PENUTUP

KESIMPULAN

historiografi adalah tahapan yang terakhir dan yang paling berat dari  sebuah rekonstruksi suatu peristiwa sejarah  yang terjadi pada masa lampau  yang dilakukan oleh sejarawan setelah terlebih dahulu melakukan tahapan  heuristik, kritik,verifikasi dan interpretasi  berdasarkan  data dan fakta yang ditemukan di lapangan agar menjadi sebuah kisah yang selaras  dengan apa yang terjadi sebenarnya pada masa lampau dan harus menghindari subjektivitas.
Historiografi atau Penulisan sejarah dalam ilmu sejarah merupakan titik puncak seluruh kegiatan penelitian sejarawan. Dalam metologi sejarah, Historiografi merupakan bagian terakhirnya. Langkah terakhir, tetapi langkah terberat karena di dalam bidang ini letak tuntutan terberat bagi sejarah untuk membuktikan legitimasi dirinya sebagai suatu bentuk disiplin ilmiah.



DAFTAR PUSTAKA


Daliman. A, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2012)
Hamid, a. d, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011).
Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif dan Efisien, ( Jakarta : Pustaka Jaya, 1995).
Ismaun, Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan, (Bandung: Historia Utama Prees, 2005).
Mulyana. A, Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah. Mendekonstruksi masalah pembelajaran sejarah di sekolah, (Bandung, 2009)
Poespoprodjo. W, Subjektivitas Dalam Historiografi, (Bandung :Remadjakarya, 1987).

Priyadi. S, Sejarah Lokal konsep,Metode dan Tantanganya, (Yogyakarta: Ombak, 2012)

Sjamsuddin. H, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007)

http://www.pmiikomfaka.com/2015/04/ruang-lingkup-dan-manfaat-historiografi.html. diakses pada tanggal 05 September 2015 pukul 11:20




[1] W.Poespoprodjo, Subjektivitas Dalam Historiografi, (Bandung :Remadjakarya, 1987).
[2] Priyadi. S, Sejarah Lokal konsep,Metode dan Tantanganya, (Yogyakarta: Ombak, 2012)
[3] Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif dan Efisien, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995).
[4] Ismaun, Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan, (Bandung: Historia Utama Prees, 2005).
[5] Sjamsuddin. H, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007)
[6] Ibid., Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif dan Efisien
[7] Daliman. A, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta : Ombak, 2012)
[8] Hamid, a. d, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2011).
[9] Ibid., Poesporodjo. W, Subjektivitas Dalam Historiografi,
[10] Mulyana. A, Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah. Mendekonstruksi masalah pembelajaran sejarah di sekolah, (Bandung, 2009), hal. 5
[11]  Ibid., Poesporodjo. W, Subjektivitas Dalam Historiografi, 
[12]  http://www.pmiikomfaka.com/2015/04/ruang-lingkup-dan-manfaat-historiografi.html. diakses pada tanggal 05 September 2015 pukul 11:20

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib

Perkembangan Kebudayaan Islam di Pakistan