Pengertian dan Ruang Kajian SPI Kawasan Afrika

Pengertian dan Ruang Kajian SPI Kawasan Afrika

PENDAHULUAN
     Umat Islam adalah kelompok yang diikat oleh akidah Islam sepanjang sejarah. Maka, siapa pun yang mengikuti nabi mereka sejak zaman Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad SAW atau siapa saja yang senantiasa berjalan di atas hidayah dan petunjuknya hingga Hari Kiamat dan beriman dengan tuhannya, maka mereka adalah Umat Islam.
     Afrika merupakan daerah yang berada di bawah kekuasaan kaisar Romawi, yaitu sebuah kaisar yang super power pada masa itu. Dalam sejarah peradaban dunia, kaisar-kasiar Romawi dikenal sebagai penguasa yang kejam, zalim, dan berdarah penjajah. Namun pada kenyataannya, justru Islam dapat berkembang di Afrika dan Populasi penduduk muslim mencapai 75 juta dari 500 juta populasi umat Islam dunia.
    Berkaitan dengan hal di atas, makalah ini membahas tentang pengertian SPI kawasan Afrika dan beserta Ruang lingkup Pembahasan mengenai Islam di Kawasan Afrika.

PEMBAHASAN
Pengertian Sejarah Peradaban Islam Kawasan Afrika
Sejarah

      Pengertian sejarah secara etimologi dapat ditelusuri dan di pahami bahwa sejarah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti syajarah, artinya “pohon”. Sedangkan, dalam bahasa asing lainnya, sejarah disebut histore (Perancis), geschicte (Jerman), historie atau Geschiedenis (Belanda), dan history (Inggris). Kata history sendiri yang paling populer untuk sejarah dalam bidang ilmu pengetahuan sebetulnya berasal dari bahasa Yunani (istoria) yang berarti pengetahuan tentang gejala-gejala alam, khususnya manusia yang bersifat kronologis dan tersusun sebagai suatu peristiwa masa lampau.
     Secara terminologi kata sejarah merupakan bentuk rekonstruksi masa lalu, yaitu merekontruksi apa saja yang sudah dipikirkan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang. Sejarawan dapat menulis apa saja, asal bisa memenuhi syarat untuk bisa di sebut dengan sejarah. Namun, perlu ditegaskan bahwa membangun kembali masa lalu bukan untuk kepentingan masa lalu itu sendiri. Sejarah mempunyai kepentingan masa kini dan bahkan untuk masa yang akan datang. Oleh karenanya, orang tidak akan belajar sejarah jika tidak ada gunanya. Kenyataannya, sejarah terus di tulis orang, di semua peradaban dan di sepanjang waktu. Hal ini, sebenarnya cukup menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
     Menurut pendapat Kuntowijoyo, ada definisi yang tautologis yang mengatakan bahwa sejarah ialah apa yang dikerjakan oleh sejarawan yaitu menulis. Tautology ini menegaskan bahwa sejarawan mempunyai kebebasan dalam hal rekonstruksi yang berupa sebuah fakta sejarah. Ada lagi perumpamaan menurut Kuntowijoyo, sejarawan itu seperti dalang, ia dapat memainkan apa saja. Akan tetapi ia dibatasi oleh dua hal yaitu wayang dan lakon. Wayang itu sebagai fakta dan lakon sebagai tema yang dipilih oleh sejarawan.
     Dapat disimpulkan bahwa sejarah merupakan bentuk rekontruksi masa lalu yang berupa pikiran, yang dikerjakan, dirasakan serta dialami oleh orang. Sejarah juga penting untuk kita pahami karena mempunyai kepentingan masa kini ataupun masa depan, sehingga sejarah yang kelam tidak terulang kembali, maka dari itu perlunya sejarawan untuk merekonstruksi masa lalu bedasarkan sebuah fakta sejarah yang dibatasi oleh tema sejarah.
Peradaban Islam
     Dalam bahasa Indonesia, kata peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian, yakni civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Peradaban Islam dalam bahasa Arab al-hadharah al-Islamiyyah, atau al-madaniyah al Islamiyah, yang sering juga diterjemahkan dengan kebudayaan Islam. Di Indonesia, Arab dan Barat masih banyak yang mensinonimkan antara peradaban dengan kebudayaan.
     Kata peradaban sering kali dikaitkan dengan kebudayaan, bahkan banyak penulis barat yang mengidentikkan “kebudayaan” dan “peradaban” Islam. Sering kali peradaban Islam dihubungkan dengan peradaban Arab, meskipun sebenarnya antara Arab dan Islam tetap bisa dibedakan. Adapun yang membedakan antara kebudayaan tersebut adalah dengan adanya peningkatan peradaban pada masa jahiliyah yang berasal dari kebodohan. Hal ini pada akhirnya berubah ketika Islam datang yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW di Arab. Sehingga pada masanya kemudian Islam berkembang menjadi suatu peradaban yang menyatu dengan bangsa Arab, bahkan berkembang pesat kebagian belahan dunia yang lainnya, Islam tidak hanya sekedar agama yang sempurna melainkan sumber peradaban Islam. Peradaban merupakan kebudayaan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimana kebudayaan tersebut tidak hanya berpengaruh di daerah asalnya, tapi juga mempengaruhi daerah-daerah lain yang menjadikan kebudayaan tersebut berkembang.
Kawasan Afrika
     Secara etimologi, kata Afrika berasal dari bahasalatin yaitu Africa terra — "tanah Afri" (bentuk jamak dari "Afer") — untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat ini merupakan bagian dari Tunisia, tempat kedudukan provinsi Romawi untuk Afrika. Asal kata Afer berasal dari bahasa Fenisia, 'afar berarti debu; atau dari suku Afridi, yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago; atau dari bahasa Yunani “aphrike” berarti tanpa dingin; atau dari bahasa Latin“aprica” berarti cerah.
Salah satu benua yang paling menarik adalah benua Afrika, benua Afrika jika di amati, mempunyai lahan yang penuh dengan hutan beruap dan lembab, padang pasir yang kering, dan mempunyai hutan rimba belantara tropis. Benua Afrika juga merupakan benua yang penuh dengan perbukitan yang puncaknya dikelilingi salju abadi, sabana yang berangin, hujan kabut dingin, dan malam beku yang mencekam. Penduduk Afrika pada umumnya adalah mayoritas berkulit hitam, tapi ada juga sebagian dari mereka berkulit coklat, kuning ataupun putih.
     Untuk memudahkan memahami pembahasan ini definisi sejarah peradaban Islam kawasan Afrika dapat diartikan sebagai bentuk perkembangan atau kemajuan-kemajuan dalam kebudayaan Islam di kawasan Afrika yang merujuk ke perspektif sejarah umat Islam di kawasan Afrika atau hasil dari kemajuan umat Islam dalam bidang kesenian, kesustraan, ilmu pengetahuan dan teknologi.  

Ruang Lingkup Kajian SPI Kawasan Afrika
Geografi Kawasan Afrika

     Afrika merupakan benua raksasa kedua  terbesar di dunia setelah Asia yang penuh dengan keanekaragaman budaya. Demikian luasnya Afrika sehingga bisa diumpamakan jika ditumpangkan oleh negara Amerika Serikat, Eropa, India, dan Jepang maka akan tetap masih banyak tanah yang tersisa. Panjang Afrika dari utara ke selatan sekitar 8.050 km dan jarak kedua titik terlebarnya lebih dari 7.400 km dari timur sampai ke barat.
     Total luas wilayah benua Afrika sebesar 30.224.050 km² atau sekitar 11.724.000 mil persegi termasuk pulau-pulau yang berdekatan di sekitarnya, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Benua ini juga mempunyai jumlah penduduk sekitar 800 juta jiwa  di 54 negara di benua Afrika, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia. Bentangan alamnya sangat luas sehingga benua afrika terdiri dari lima bagian kawasan, antara lain Pegunungan Atlas di utara dan Pegunungan Drakens di selatan. Bagian yang kedua ialah plato (dataran tinggi) yang terdiri atas Plato Fauta Jallon di bagian barat serta Plato Jos, Adamaous, Banga, Kata, Tibesi, dan Kamerun. Bagian yang ketiga merupakan wilayah Great Rift Valley (Lembah Retak Besar) yang memanjang dari Anatolia hingga ke Danau Malawi melewati Lembah Yordan, Laut Mati, Danau Turkana, dan Danau Victoria. Bagian keempat ialah kawasan ledok atau basin yang membentuk daerah aliran sungai, rawa, serta gurun seperti basin Niger, Kongo, Kalahari, dan Chad. Adapun bagian kelima adalah dataran pantai di luar lingkup Plato.
Sejarah dan Proses Masuknya Islam ke Afrika
      Penyebaran Islam di Afrika bermula pada masa Nabi Muhammad SAW ketika ada kontak pertama kali antara Islam dengan Afrika, yaitu setelah para sahabat hijrah ke Habasyi dan mendapatkan sambutan baik dari raja Najasyi maupun penduduk setempat. Penyebaran Islam kemudian dilanjutkan pada masa Khalifah Umar bin Khatab dengan mengutus Amr bin Ash. Pasukan muslim dibawah panglima Amr bin Ash berhasil memasuki kawasan Mesir dengan mengalahkan tentara Bizantium yaitu pada tahun 639-644 M, dan mendirikan kota Fusthat sebagai ibu kota pertama di wilayah Afrika.
     Penyebaran Islam ke wilayah Afrika kemudian dilanjutkan oleh khalifah ketiga yaitu Utsman bin Affan dengan mengirim Abdullah bin Saad yang berhasil mengalahkan tentara Romawi di Laut Tenggah dan mengalahkan tentara Bizantium dan terus maju sampai ke Barqah dan Tripoli dan terus bergerak sampai ke daerah Carthage, yaitu ibu kota Romawi di Afrika Utara. Penyebaran Islam mengalami kemajuan pesat ketika pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan dengan mengutus seorang yang yang bernama Uqbah bin Nafi menjadi gubernur di Afrika pada 666 M dan menjadikan kota Qayrawan sebagai ibu kota. Dengan keberaniannya, ia membersihkan pengacau dan sekaligus memulihkan keadaan, ia merupakan orang pertama yang menembus padang pasir Sahara Afrika sub-Sahara adalah istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan negara-negara yang ada di benua Afrika yang tidak dianggap termasuk bagian utara.sejarah awal islamisasi di Afrika sub-Sahara tidak berbeda dengan masuknya Islam di Asia Tenggara yaitu melalui jalan damai, perdagangan yang tanpa pertumpahan darah. Dengan demikian Islam masuk ke Afrika sub-Sahara melalui tiga wilayah, pertama dari bagian utara Islam menyebar mulai sekitar tahun 1000-an M di beberapa wilayah Sudan yaitu Niger dan Chad. Islamisasi terjadi melalui migrasi-migrasi pedagang-pedagang muslim, sejumlah guru, murid dan juga datangnya pedagang dari Mediterania, sehingga terbentuklah bangsa muslim minoritas di beberapa wilayah sub-Sahara.
     Kedua melalui bagian Timur, yaitu dari Zayla’ yang dikenal dengan nama Somalia mulai pada abad ke- 9 M. proses islamisasi wilayah ini dengan melalukan jalur perdagang dan ekonomi. Ketiga, melalui bagian selatan yaitu Afrika Selatan. Islam berkembang dimulai setelah masa penjajahan Belanda.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Mesir
     Mesir merupakan wilayah dunia Islam yang terpenting pada masa sekarang, karena letak geografisnya yang berhadapan langsung dengan para orang-orang salib (Eropa). Posisinya bertambah penting pada setelah dibukannya Terusan Suez. Pada masa kerajaan, negeri tersebut merupakan pusat khalifah Ustmaniyah.Setelah itu di hancurkan oleh pasukan dinasti Mamluk pada tahun 923 H/ 1517 M, posisinya sekarang semakin berkurang. Istanbul telah menjadi pusat khilafah Ustmaniyah dan Dinasti Mamluk telah melakukan pembagian wilayah di Mesir.
     Terbentuknya Dinasti Mamluk di Mesir tidak terlepas dari Dinasti Ayyubiyah ketika terjadinya perebutan kekuasaan antara Al-Malik As-Shalih dan Al-Malik Al Kamil. Dalam perebutan kekuasaan tersebut para tentara yang berasal dari suku Kurdi lebih memihak kepada Al-Malik Al-Kamil, sementara yang berasal dari budak tergabung dalam Mamluk Bahriyun yang mendukung Al-Malik As-Shalih. Dalam perebutannya tersebut Al-Malik As-Shalih mampu mengalahkan Al-Malik Al-Kamil dan berkuasa sejak tahun 1240-1249 M. Sejak masa itulah kaum Mamluk mempunyai pengaruh besar dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Maroko dan AlJazair
Maroko

     Negara ini disebut juga al-Mamlakah al-Maghribiyah, atau kerajaan Maroko.Luas wilayahnya sekitar 458.730 km berbatasan dengan Aljazair di sebelah timur dan tenggara.Sahara barat di barat daya, Samudera Atlantik di Barat dan Selat Gilbraltar di Utara. Lebih dari 99% penduduk Maroko adalah muslim Sunni.
     Sejarah pembaharuan Islam di Maroko telah dimulai sejak kebangkitan gerakan Al-Murabbitun dan Al-Muwahhidun pada Abad ke-12, dan reformasi modern. Sering dianggap dimulainya pembaharuan pada masa Sultan Sidi Muhammad Ibn Abdullah pada tahun 1757 hingga 1790. Dia bersikeras untuk menerapkan hukum Islam secara ketat dan memberantas bid’ah di Maroko, dia juga mengecam masyarakat yang menggunakan tradisi sufisme sebagai alat untuk mengeksoploitasi masa dan para sufi yang ekstrem yang tidak mengindahkan lagi nilai-nilai syariah. Ia sendiri juga merupakan anggota tarekat Nashiriyah yang secara rutin membiasakan berziarah ke makam-makam orang suci dan  pemeliharaan pada tempat tersebut. usaha pembaharuannya tidak secara penuh mengkritik para sufisme, tapi hanya mengarahkan pada jalan sufisme yang sebenarnya.
     Maroko saat jatuhnya pemerintahan Al-Muwahiddin telah berdirinya pemerintahan yang terpenting diantaranya adalah pemerintahan orang-orang Hafshiyah di Tunis, Bani Abdul Waad di Aljazair, dan pemerintahan Bani Wathas di Maroko. Seiring perkembangan zaman, pemerintahan-pemerintahan tersebut mulai melemah disebabkan karena pertentangan dan perpecahan serta jauhnya mereka dari akidah. Sehingga, orang-orang salib dapat lebih mudah untuk masuk dan membagi-bagi negera mereka dan mengambil kekayaannya.
Aljazair
     Dahulu negeri Aljazair dikenal dengan nama Maroko tengah, terletak di sebelah utara Afrika di Laut Tengah antara Turnisia dan Maroko. Luas wilayahnya mencapai 2.381.471 km2. Aljazair merupakan negara terbesar ketiga di Afrika dengan jumlah penduduk sekitar 29.820.000 jiwa berdasarkan data penduduk tahun 1419 H/1998 M. dan negara ini bermayoritas Islam.
Aljazair adalah bagian dari unit geografis, ekonomi, dan etnik yang disebut Magrib. Orang muslim dapat dibagi ke dalam bangsa Arab dan Barbar serta ras campuran yang telah dimasyarakatkan oleh Afrika Utara sejak awal sejarah. Secara berturut-turut kerajaan Islam telah berkuasa di sana. Mulai dari bani Ummayah, Abbasiyah, Khawarij, dan Murobithun dan Muwahhiddun. Hingga jatuh ke tangan kekuasaan Utsmaniyah pada tahun 922 H/ 1516 M dan berlangsung hingga 1246 H/ 1830 M, ketika akhirnya orang-orang perancis menajajah wilayah ini.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Tunisia dan Sudan
Tunisia
      Turnisia merupakan wilayah yang terletak di timur negeri Maroko di pesisir tengah dan Afrika Utara. Letak Tunisia yang strategis berhadapan langsung dengan Laut Mediterania atau yang sering disebut Laut Tengah. Keadaan ini memberikan dampak pada Tunisia untuk berhubungan langsung dengan benua Eropa. Mudahnya akses ke Tunisia melalui jalur darat dan laut memberikan peluang masuknya pengaruh dari budaya luar. Budaya-budaya yang masuk diterima oleh identitas nasional Tunisia sehingga masuklah budaya dari bangsa-bangsa yang diantaranya adalah Phenisia, Roma, Arab, Turki dan Perancis. Sehingga Tunisia merupakan negara yang banyak mendapat pengaruh dari negara lain.
      Tunisia mempunyai sejarah yang panjang. Banyak peradaban besar yang menguasai wilayah Tunisia yang dulu masih bernama Afrika, mulai dari Kerajaan Kartago hingga Kerajaan Romawi. Abad ke-7 pengaruh Islam mulai masuk ke Tunisia dan seiring berjalannya waktu Tunisia menjadi pusat penyebaran Islam di Afrika Utara. Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah, Dinasti Fatimiyah dan terakhir Dinasti Bey silih berganti menguasai Tunisia. Terakhir adalah Perancis yang datang untuk menduduki negara ini dan menjadikannya sebagai wilayah protektorat.
      Pada tahun 1299 H/ 1882 M Tunisia menjadi wilayah yang berada pada perlindungan Perancis. Setelah melalui perjuangan panjang dan menyakitkan untuk melalwan Perancis, akhirnya Perancis secara resmi memutuskan kemerdekaan Tunisia pada tahun 1375 H/ 1956 M, dan Habib Burghuiba menjadi presiden pertama di Republik Tunisia.
Sudan
     Islam mulai tersebar di Sudan sama seperti penyebaran Islam di Asia Tenggara dengan melakukan proses penyebaran secara damai, tenang dan secara bertahap. Di sana telah memerintah kerajaan Fuwang (Mesir tengah dan timur, 911-1237 H/ 1505-1821 M), Kerajaan Darfur di wilayah Barat (850-1293 H/ 1446-1876 M), dan Kerajaan Sudan Utara (911-1236 H/ 1505-1820 M). Muhammad Ali telah menundukan sebagian wilayah Sudan tahun 1237 H/ 1821 M.
      Sudan yang dikuasai oleh Turki Usmani yang di bawah pimpinan Gubernur Muhammad Ali, juga mendapat dukungan dari kolonial Inggris. Pemerintahannya cukup keras, dan pada saat Muhammad Ali digantikan oleh Ali Khursid Agha, rakyat setempat mulai dilibatkan dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Untuk selanjutnya wilayah Sudan akhirnya lambat laun di jajah oleh kolonialisme Inggris. Hingga pada tahun 1885 muncullah tokoh Muhammad Ahmad yang memimpin pasukan untuk merebut kemerdekaan.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Nigeria
      Islam berkembang sangat pesat di seluruh Afrika Barat, tidak hanya di Nigeria, sehingga bahasa Arab dijadikan sebagai komunikasi internasional di kawasan itu sampai dengan abad ke-15, seiring dengan kemenangan Islam di Andalusia (sekarang Spanyol). Ketika Portugis memasuki Afrika Barat pada abad ke-15, dalam rangka perdagangan budak, maka penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi mulai berkurang. Hal ini berlanjut sampai dengan masuknya Perancis dan Inggris pada abad ke-19. Dua negara terakhir inilah yang akhirnya menguasai sebagian besar wilayah Afrika Barat. peranan penting dalam perkembangan serta peradaban di Nigeria adalah adanya Kerajan Mali dan Songhay yang dalam mendorong berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di Nigeria Utara yang dipelopori suku Hausa dan Fulani.
     Nigeria dahulu merupakan tempat lahirnya sejumlah peradaban yang bersinar di Afrika Barat. Dimulai dari kabilah-kabilah Hausa yang masuk Islam pada abad ke-7 H/ 13 M, lalu tersebar di antara mereka pada abad ke-9 H / 15 M. Bangsa Fulani telah datang dari dataran tinggi Mesir bercampuran dengan kabilah-kabilah Hausa. Mereka memeluk Islam sejak abad ke-7 H.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Sinegal dan Somalia
      Islam masuk dan berkembang di wilayah ini  melalui negeri Maroko semenjak abad 1-11 H /7-17 M. dahulunya negeri ini tergabung dalam kerajaan-kerajaan Islam di Sudan. Wilayah ini pernah tunduk kepada pemerintahan Al-Murabithun. Belum sampai abad ke-8 H/ 14 M Islam mulai telah tersebar dengan gemilangnya. Selanjutnya, pada tahun 1190 H/1776 M, kaum muslimin menyebarkan Islam di Negeri Sinegal dengan mengangkat bendara jihad. Kemudian, banyak diantara mereka kemdian memeluk Islam.
     Islam Tersebar di wilayah Somalia melalui hijrahnya orang-orang Arab dari wilayah Amman, Hadramaut, dan Yaman. Juga dari hubungan jalur perdagangan yang belum terptus hingga sepanjangan masa sejarah antara negeri Arab dan Afrika Timur. Islam mulai tersebar pada Abad ke-4 dan 5 H (10-11 M) secara damai dengan melalu jalur perdagangan lewat perantara para kabilah-kabilah yang datang dari Ihsa’. Kerajaan pertama di Somalia adalah kerajaan Iffah.
Somalia merupakan wilayah utara yang mengikuti kawasan Ethiopia. Islam telah masuk di wilayah ini sejak awal. Disana telah berdiri sejumlah pemerintahan muslim yang berdiri sendiri-sendiri. Yang terkemukan kerajaannya adalah kerajaan Adl yang jatuh ke tangan orang-orang Ustmaniyah sejak abad ke 10 H/ 16 M. Kerajaan Islam yang terkenal di sebelah selatan Somalia adalah Abjal yang berdiri pada abad ke 7 H/ 13 M. Wilayah tersebut tunduk kepada pemerintahan Mesir. Setelah kehancurannya kerajaan tersebut, penjajah membagi-bagi wilayah ini, dan Inggris mendapatkan jatah bagian yang tepat.
Perkembangan Islam dan Peradabannya di Afrika Selatan dan Barat
Afrika Selatan
     Perkembangan kebudayaan masyarakat Islam di Afrika Selatan menunjukkan ciri-ciri yang berbeda dengan kawasan sekitar sesama Afrika. Terutama dalam kehidupan politik, sosial, ataupun budaya, wilayah ini menunjukkan fenomenya yaitu percampuran bahasa dan pola-pola kebudayaan lain dengan etnik-etnik di luar Afrika. Kemudian, bahasa asli Afrika Hitam telah bercampur bahkan hampir sepenuhnya teah tergeser oleh peran para pendatang tersebut, terutama akibat kolonialisme barat. Sehingga tampak mereka kehilang ciri bahasa dan sastra yang menonjol di banding sekitar Afrika lainnya.
Afrika Barat
      Islam mulai menyebar di sahara Afrika ini pada masa ekspansi ‘Amr bin Ash pada tahun 41 H. pada masa itu orang yang terkemuka di wilayah tersebut adalah Uqbah bin Nafi’ yang meraih banyak kemenangan hingga dapat membuka jalan sampai ke Negeri Sudan pada tahun 60 H/679 M. Tokoh kedua yang terkenal adalah Musa bin Nushair yang menyebarkan agama Islam sampai ke Samudera Atlantik di sebelah barat, dan menyebar sampai kepada kabilah-kabilah Barbar pada tahun 79 H/ 698 M.
     Kemudian dakwah Islam di Afrika Barat menampakkan aktivitasnya melalui peranan dari para penguasa al-murabbitun dan lewat jalur perdagangan sampai tersebar di seluruh benua Afrika.Sehingga, Afrika hampir dipastikan menjadi benua Muslim. Hidup di wilayah tersebut lebih dari 300 juta umat muslim, atau hampir sama dengan 40% dari seluruh jumlah penduduk Afrika.
Simpulan
     Sejarah peradaban Islam kawasan Afrika dapat diartikan sebagai bentuk perkembangan atau kemajuan-kemajuan dalam kebudayaan Islam di kawasan Afrika yang merujuk ke perspektif sejarah umat Islam di kawasan Afrika atau hasil dari kemajuan umat Islam dalam bidang kesenian, kesustraan, ilmu pengetahuan dan teknologi. 
     Di Afrika Selatan Perkembangan kebudayaan masyarakat Islam di Afrika Selatan menunjukkan ciri-ciri yang berbeda dengan kawasan sekitar sesama Afrika. Terutama dalam kehidupan politik, sosial, ataupun budaya, wilayah ini menunjukkan fenomenya yaitu percampuran bahasa dan pola-pola kebudayaan lain dengan etnik-etnik di luar Afrika.
      Di Afrika Barat Islam mulai menyebar di sahara Afrika ini pada masa ekspansi ‘Amr bin Ash pada tahun 41 H. pada masa itu orang yang terkemuka di wilayah tersebut adalah Uqbah bin Nafi’ yang meraih banyak kemenangan hingga dapat membuka jalan sampai ke Negeri Sudan pada tahun 60 H/679 M. Tokoh kedua yang terkenal adalah Musa bin Nushair yang menyebarkan agama Islam sampai ke Samudera Atlantik di sebelah barat, dan menyebar sampai kepada kabilah-kabilah Barbar pada tahun 79 H/ 698 M






DAFTAR PUSTAKA
Buku

al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX. Jakarta: Akbar Media Ekasarana, 2003.
Huda, Nor. Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
Internasional, Glorier. Negara dan Bangsa jilid 1. Jakarta: Widyadara, 2003.
Karim, M. Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.
Siti Maryan, dkk. Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI, 2004.
Thohir, Ajid. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam: Melacak Akar-Akar Sejarah, Sosial, Politik, Dan Budaya Umat Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004.
__________. Studi Kawasan Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Website

“Afrika”, diakses pada tanggal 10 Maret 2017 dari https://id.wikipedia.org /wiki/Afrika.
Chamzawi, Islam di Nigeria, diakses pada tanggal 18 maret 2017 dari https://ch amzawi.wordpress.com/2008/07/26/islam-di-nigeria/.
Dwi Wahyu Anggorowati ,“Kajian Tentang Runtuhnya Kekuasaan Ben Ali Di Tunisia Tahun 2011”, diakses pada tanggal 18 maret 2017 dari http://eprints.uny.ac.id/22749/1/SKRIPSI.pdf
Muhlisin, Islam dan Peradaban, di akses pada tanggal 18 Maret 2017 dari https://muhlis.files.wordpress.com/2011/01/sej-peradaban-islamislam-dan-p eradaban2.doc.
Porosilmu,“Profil Benua Afrika” diakses pada tanggal 10 Maret 2017 dari http:/ /www.porosilmu.com/2016/04/profil-benua-afrika.html.
Yunansaervin, “benua-benua di Dunia” diakses pada tanggal 10 Maret 2017 dari  https://yunansaervin189che.wordpress.com/profile/data-data-ips/materi-geo grafi/benua-benua-di-dunia/.
Zonasiswa, “benua Afrikakeadaanalampenduduk” diakses pada tanggal 10 Maret 2017 dari  http://www.zonasiswa.com/2015/02/benua-afrika-keadaan-alam-penduduk.html.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Historiografi

Makalah Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib

Perkembangan Kebudayaan Islam di Pakistan